Endek Mekepung Khas Jembrana

Endek merupakan kain tenun ikat khas Bali yang mempunyai banyak keunikan.

Endek mempunyai beragam motif, seperti motif patra dan encak saji yang dianggap sakral, maupun motif alam. Motif kain ini terus berkembang, seiring berkembangnya zaman.

Di Kabupaten Jembrana, muncul motif endek mekepung yang merupakan ciri khas Kabupaten Jembrana. Motif ini dikembangkan oleh para perajin tenun tradisional yang ada di Kabupaten Jembrana.

Contoh Motif Endek Mekepung

Endek mekepung mempunyai warna khas kemerah-merahan dan ada motif mekepung dibagian bawahnya. Mekepung atau kerapan Kerbau merupakan salah satu budaya khas yang ada di Jembrana. Karena keunikannya ini, harganya menjadi cukup mahal, yaitu mencapai 100.000-an per meternya. Jika digunakan untuk membuat baju paling sedikit membutuhkan 2 m, tergantung ukuran badan. jadi untuk membuat 1 buah baju endek mekepung paling tidak membutuhkan dana kira-kira 300.000-an dengan ongkos jaritnya.

Dalam rangka menggeliatkan Industri Kecil Menengah (IKM) Lokal ditengah masa pandemi Covid-19, maka Gubernur Bali I Wayan Koster mengeluarkan kebijakan agar masyarakat Bali mengunakan pakaian berbahan endek atau kain tenun tradisional Bali. Kebijakan ini dituangkan dalam Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 04 Tahun 2021 yang mulai berlaku tanggal 23 Pebruari 2021.

Menyikapi hal ini, maka Pemerintah Kabupaten Jembrana mengeluarkan Surat Edaran No. 060 /0461/ ORGANISASI /2021 tentang penggunaan pakaian dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jembrana (Unduh Surat Edaran).

Dengan adanya Surat Edaran ini tentu kain Endek Mekepung akan menjadi pilihan utama masyarakat Jembrana. Semoga dengan kebijakan ini dapat benar-benar menggeliatkan perekonomian Industri Kecil utamanya para perajin kain endek. Disamping itu, juga akan dapat melerastikan kain endek utamanya Endek Mekepung.

Demikian yang dapat kami bagikan tentang Endek Mekepung Khas Jembrana Bali, semoga bermanfaat.

Salam Budaya.