Pembelajaran Sosial Emosional (Rangkuman Materi Modul 2.2 Guru Penggerak)
Pendidikan Budi Pekerti
Menurut Ki Hadjar Dewantara, Pendidikan Budi Pekerti berarti pembelajaran tentang batin (bersumber dari cipta/pikiran, rasa, dan karsa /kemauan) dan lahir (menghasilkan tenaga/perbuatan).
Pembelajaran budi pekerti merupakan pembelajaran jiwa manusia yang holistik yang menghasilkan penyatuan budi (gerak pikiran, perasaan, dan kemauan), sehingga menimbulkan tenaga (pekerti).
Mengingat pentingnya budi pekerti dalam menyokong tumbuh kembang anak, maka pemerintah mengeluarkan Permendikbud Nomor 20 tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada satuan pendidikan formal.
Melalui Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), sekolah bertanggung jawab untuk memperkuat karakter murid melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan melibatkan dan kerjasama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat.
Pembelajaran Sosial dan Emosional
Pembelajaran Sosial dan Emosional merupakan pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah, sehingga memungkinkan anak dan orang dewasa mendapat dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional.
Pembelajaran Sosial-Emosional (PSE) berisi keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan anak untuk dapat bertahan dalam masalah sekaligus mempunyai kemampuan memecahkannya, juga untuk mengajarkan mereka menjadi orang yang berkarakter baik.
Pembelajaran Sosial-Emosional (PSE) mencoba untuk memberikan keseimbangan pada individu dan mengembangkan kompetensi personal yang dibutuhkan agar menjadi sukses.
Pengetahuan bersifat konstruktif; semua proses pembelajaran bersifat saling berhubungan; emosi menarik perhatian, dan perhatian mendorong terjadinya proses belajar. Anak belajar untuk memperoleh pengetahuan saat hati mereka terbuka, terhubung dengan lingkungan sekitar serta adanya tujuan. Melalui pembelajaran sosial-emosional, guru dapat menciptakan kondisi yang mengizinkan semua anak belajar.
Pembelajaran sosial dan emosional bertujuan untuk:
- memberikan pemahaman, penghayatan dan kemampuan untuk mengelola emosi (kesadaran diri)
- menetapkan dan mencapai tujuan positif (pengelolaan diri)
- merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain (kesadaran sosial)
- membangun dan mempertahankan hubungan yang positif (keterampilan membangun relasi)
- membuat keputusan yang bertanggung jawab (pengambilan keputusan yang bertanggung jawab)
- Mengajarkan Kompetensi Sosial Emosional (KSE) secara spesifik dan eksplisit
- Mengintegrasikan Kompetensi Sosial Emosional (KSE) ke dalam praktik mengajar guru dan gaya interaksi dengan murid
- Mengubah kebijakan dan ekspektasi sekolah terhadap murid
- Memengaruhi pola pikir murid tentang persepsi diri, orang lain, dan lingkungan.
- Sequential/berurutan yaitu aktivitas yang terhubung dan terkoordinasi untuk mendorong pengembangan keterampilan
- Active yaitu bentuk pembelajaran aktif yang melibatkan murid untuk menguasai keterampilan dan sikap baru
- Focused yaitu ada unsur pengembangan keterampilan sosial maupun personal
- Explicit yaitu tertuju pada pengembangan keterampilan sosial dan emosional tertentu secara eksplisit.
Kesadaran Penuh
Kesadaran Penuh dan Cara Kerja Otak
Pembelajaran Sosial dan Emosional Berbasis Kesadaran Penuh dalam Mewujudkan Kesejahteraan Hidup (Well-Being)
- Pengelolaan Emosi dan Fokus
- Stop; berhenti melakukan kegiatan yang sedang dikerjakan
- Take a Deep Breath (Tarik Napas Dalam); Sadari napas masuk dan napas keluar. Rasakan udara segar yang masuk melalui hidung. Rasakan udara hangat yang keluar dari lubang hidung. Lakukan 2-3 kali.
- Observe/Amati; Amati apa yang dirasakan pada tubuh! Amati perut yang mengembang sebelum membuang napas. Amati perut yang mengempes saat Anda membuang napas. Amati pilihan-pilihan yang dapat dilakukan.
- Proceed/Lanjutkan. Latihan selesai. Kita dapat melanjutkan kembali aktivitas dengan perasaan yang lebih tenang, pikiran yang lebih jernih, dan sikap yang lebih positif.
- Empati
- Apa yang dirasakan orang tersebut?
- Apa yang mungkin akan dia lakukan?
- Apa yang saya rasakan jika mengalami kejadian yang sama?
- Menaruh perhatian pada perasaan orang lain
- Berpikir sebelum berbicara atau bertindak
- Meyakini bahwa tidak ada satupun orang di dunia ini yang sama
- Menghargai orang lain meskipun berbeda pandangan.
- Kemampuan Kerjasama dan Resolusi Konflik
- Keterampilan menyampaikan pesan dengan jelas dan mendengarkan secara aktif
- Keterampilan menyatakan sikap setuju dan tidak setuju dengan sikap saling menghargai
- Keterampilan mengelola tugas dan peran dalam kelompok
- Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab
- mengevaluasi situasi
- menganalisis alternatif pilihan mereka
- mempertimbangkan konsekuensi dari masing-masing pilihan itu terhadap diri mereka sendiri dan orang lain.
- Pengenalan Emosi
izin menjadikan referensi, trimakasih
ReplyDeleteSilahkan bapak, terima kasih sudah berkunjung
DeleteMohon maaf pak, Ijin untuk referensi belajar Bapak I Wayan Ardika, terima kasih
ReplyDeletesama-sama, semoga bermanfaat
Delete