Merayakan Hari Tumpek Landep, Ini Makna dan Perkembangannya
Pada hari Sabtu, 11 November 2022, saya merayakan Tumpek Landep bersama rekan-rekan guru dan siswa SDN 3 Baluk. Apa makna Tumpek Landep, Banten Tumpek Landep, dan Filosofis Tumpek Landep? Mari kita bahas satu per satu.
Makna Tumpek Landep
Hari Raya Tumpek Landep adalah waktu yang tepat untuk menyucikan benda-benda tajam dan berujung lancip yang umumnya berbahan logam. Tumpek Landep dirayakan setiap enam bulan (210 hari) sekali berdasarkan sistem penanggalan Bali, yaitu saniscara kliwon (Sabtu Kliwon) wuku Landep.
Pada Hari Tumpek Landep, Umat Hindu di Bali melakukan pemujaan terhadap Ida Sanghyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Sang Hyang Siwa Pasupati. Sang Hyang Siwa Pasupati adalah simbol kecerdasan dan kecermatan. Untuk itu, saat merayakan Tumpek Landep, umat Hindu memohon anugerah ketajaman dan kecermatan berpikir sebagai sarana untuk menjalani kehidupan sehari-hari, sehingga bisa menjadi manusia yang berdaya guna dan berhasil guna. Dengan memiliki ketajaman dan kecermatan pikiran, maka manusia dapat membedakan mana yang baik dan mana yang salah.
Pelaksanaan Tumpek Landep di Bali, seiring berjalannya waktu terus berkembang. Dahulu, ketika Tumpek Landep, umat Hindu hanya mengupacarai benda-benda yang berbahan dasar logam dan termasuk alat persenjataan tradisional seperti keris, tombak, pedang, pisau, dan lainnya. Saat ini, berbagai produk teknologi yang berunsurkan logam pun ikut diupacarai ketika Tumpek Landep, seperti sepeda motor, mobil, televisi, komputer, dan lainnya. Hal ini karena produk tersebut dianggap telah memudahkan aktivitas manusia dalam mencapai tujuan hidupnya.
Dengan demikian, perayaan Tumpek Landep bukan berarti untuk menyembah logam atau besi. Tetapi bertujuan untuk memohon agar keberadaannya berguna bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Banten Tumpek Landep
Menurut I Gusti Ngurah Puger, upakara paling inti saat perayaanTumpek Landep adalah banten Sesayut Jayeng Perang atau benten Sesayut Pasupati. Sesayut berasal dari kata Ayu yang berarti selamat dan Jayeng Perang berarti menang dalam peperangan. Makna perang dalam hal ini adalah persoalan hidup.
Filosofi Tumpek Landep
Secara filosofis, makna Tumpek Landep termuat dalam lontar Sundarigama, yaitu Tumpek Landep pinaka landeping idep. Artinya, Tumpek Landep pada hakikatnya bertujuan untuk mengasah ketajaman pikiran.
Dengan pikiran yang tajam, diharapkan semua peralatan atau teknologi dapat menjadi produktif, tepat guna, dan bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Post a Comment for "Merayakan Hari Tumpek Landep, Ini Makna dan Perkembangannya"