PT Sritex: Raksasa Tekstil yang Akhirnya Tumbang

PT Sri Rejeki Isman Tbk, atau yang lebih dikenal sebagai Sritex, adalah salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia. Berkantor pusat di Sukoharjo, Jawa Tengah, Sritex dulunya dikenal sebagai produsen pakaian untuk merek ternama seperti H&M dan Rip Curl, serta pemasok seragam militer untuk NATO. Sayangnya, setelah puluhan tahun berjaya, perusahaan ini akhirnya bangkrut.
Kok Bisa Sritex Bangkrut?
Sritex resmi dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang pada Oktober 2024. Keputusan ini diambil setelah perusahaan gagal memenuhi perjanjian pembayaran utang yang sudah disepakati sebelumnya. Ada beberapa alasan utama yang bikin Sritex terpuruk:
1. Utang Menggunung
Sritex punya utang sekitar Rp12,9 triliun (setara USD 830 juta). Dengan kondisi keuangan yang semakin memburuk, akhirnya mereka nggak bisa bayar utang tepat waktu.
2. Manajemen Keuangan Kurang Oke
Pengelolaan keuangan yang buruk membuat perusahaan kesulitan mengatur arus kas. Padahal, kalau diatur dengan baik, mungkin ceritanya bisa berbeda.
3. Kurang Inovasi
Di era industri yang terus berkembang, Sritex seharusnya lebih berinvestasi dalam teknologi dan pasar baru. Sayangnya, perusahaan ini kurang adaptif terhadap perubahan, sehingga kalah bersaing.
Dampak Besar di Dunia Tekstil
Kebangkrutan ini membawa dampak besar, terutama bagi ribuan karyawan yang harus kehilangan pekerjaan. Lebih dari 10.000 pekerja terkena PHK akibat situasi ini. Pabrik-pabrik Sritex pun terpaksa berhenti beroperasi dan akhirnya ditutup pada Maret 2025.
Siapa Pemilik Sritex?
Sritex dipimpin oleh Iwan Kurniawan Lukminto, yang menjabat sebagai Direktur Utama. Lahir di Surakarta pada 22 Januari 1983, Iwan memiliki latar belakang pendidikan bisnis di Amerika Serikat. Sebelum menjadi direktur utama, ia sempat menjabat sebagai wakil direktur di perusahaan yang didirikan oleh ayahnya, H.M. Lukminto.
Bangkrutnya Sritex menjadi pelajaran berharga bagi dunia bisnis. Manajemen keuangan yang buruk, kurangnya inovasi, dan kesalahan strategi bisa menjadi faktor utama tumbangnya perusahaan besar. Semoga kisah ini bisa jadi bahan refleksi bagi pelaku industri lainnya agar lebih siap menghadapi tantangan zaman!
Post a Comment for "PT Sritex: Raksasa Tekstil yang Akhirnya Tumbang"